Asam salisilat merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat
digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang
digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester
dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik.Di samping itu digunakan
pula garam salisilat.Turunannya yang paling dikenal
asalah asam
asetilsalisilat.Asam
salisilat mimiliki rumus molekul C7H6O3,
massa molar 138,12 g/mol,densitas 1,44 g/cm3, titik leleh 159°C,
titik didih 211°C (2666 Pa).
Asam salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
101,0 % C7H6O3. Biasanya asam salisilat
ini berbentuk jarum halus, rasanya agak manis, tajam dan stabil di udara bentuk
sintesisnya berwarna putih dan tidak berbau. Kelarutannya sukar larut dalam air
dan dalam benzena, mudah larut dalam etanol dan eter, larut dalam air mendidih
dan sukar larut dalam kloroform, yang dimana asam salisilat ini memiliki nilai
BM 138,12 (FI IV 1995 hal. 51)
Rumus
molekul : C7H6O3
Asam salisilat mendapatkan namanya dari spesiesdedalu (bahasa Latin: salix), yang
memiliki kandungan asam tersebut secara alamiah, dan dari situlah manusia mengisolasinya.
Penggunaan dedalu dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh bangsa Sumeria, Asyur dan sejumlah suku Indian seperti Cherokee. Pada saat ini,
asam salisilat banyak diaplikasikan dalam pembuatan obat aspirin.Salisilat
umumnya bekerja melalui kandungan asamnya.Hal tersebut dikembangkan secara
menetap ke dalam salisilat baru.Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormon tumbuhan.
Sifat-sifat fisik dari asam
salisilat
1
|
Penampakan
|
Tidak berwarna
menjadi kuning pada larutan dengan bau kenari pahit
|
2
|
Titik lebur
|
1-2 0C
|
3
|
Titik didih
|
197 0C
|
4
|
Kerapatan
|
4,2
|
5
|
Tekanan uap
|
1 mmHg pada 33 0C
|
6
|
Daya ledak
|
1,146 g/cm3
|
7
|
Titik nyala
|
76 0C
|
Sifat-sifat
lain yang dimiliki oleh asam salisilat adalah sebagai berikut:
- Panas
jika dihirup, di telan dan apabila terjadi kontak dengan kulit.
- Iritasi
pada mata
- Iritasi
pada sauran pernafasan
- Iritasi
pada kulit
Kegunaan asam salisilat
Asam salisilat dapat digunakan untuk efek keratolitik
yaitu akan mengurangi ketebalan interseluler dalam selaput tanduk dengan cara
melarutkan semen interseluler dan menyebabkan desintegrasi dan pengelupasana
kulit. Asam organis ini berkhasiat fungisit terhadap banyak fungi pada
konsentrasi 3-6% dalam salep. Di samping itu, zat ini juga bekerja keratolitis,
yaitu dapat melarutkan lapisan tanduk kulit pada konsentrasi
5-10%.
Toksisitas asam salisilat
Salisilat sering digunakan untuk mengobati segala keluhan
ringan dan tidak berarti sehingga banyak terjadi penggunasalahan atau
penyalahgunaan obat bebas ini. Keracunan salisilat yang berat dapat menyebabkan
kematian, tetapi umumnya keracunan salisilat bersifat ringan. Gejala saluran cerna
lebih menonjol pada intoksikasi asam salisilat. Efek terhadap saluran cerna,
perdarahan lambung yang berat dapat terjadi pada dosis besar dan pemberian
contoh kronik. Salisilisme dan kematian terjadi setelah pemakaian secara
topikal. Gejala keracunan sistemik akut dapat terjadi setelah penggunaan
berlebihan asam salisilat di daerah yang luas pada kulit, bahkan sudah terjadi
beberapa kematian.
Pemakaian asam salisilat secara topikal pada konsetrasi
tinggi juga sering mengakibatkan iritasi lokal, peradangan akut, bahkan
ulserasi. Untuk mengurangi absorpsinya pada penggunaan topikal maka asam
salisilat tidak digunakan dalam penggunaan jangka lama dalam konsentrasi
tinggi, pada daerah yang luas pada kulit dan pada kulit rusak.
Uji Identifikasi
Asam Salisilat
- Sebanyak
5 mL larutan sampel dimasukkan dalam tabung reaksi.
- Kemudian
ditambahkan dengan 1 tetes FeCl3 0,5%.
- Perubahan
yang terjadi diamati. Hasil positif ditunjukkan adannya endapan putih
Penetapan
Kadar Asam Salisilat
Pembakuan
larutan KBrO3 0,1 N
1. Buat
larutan KbrO3 0,1 N = 0,
2. Pipetkan
25 mL larutanbaku KBrO3 0,1 N
3. Tambahkan
1,5 g KI atau 15 mL larutan KI 10%
4. Tambahkan
4-5 mL HCl 4 N, tambahkan indikator larutan amylum
5. Titrasi
dengan larutan thiosulfat 0,1 N
6. Percobaan
dilakukan 3 x
7. Tentukan
normalitet larutan
Pembakuan
larutan Na2S2O3 0,1 N
1.
Buat larutan Na2S2O3
0,1 N = 25,5 g Na2S2O3 + 200 mg Na2CO3
+ air ad 1 Liter ( air yang telah dimasak terlebih dulu )
2. Pipetkan
25 mL larutan KBrO3 0,1 N dalam erlenmeyer
3. Tambahkan
1,5 gr KI atau 15 mL larutan KI 10% + 4-5 mL HCl 4 N
4. Titrasi
dengan larutan thiosulfat 0,1 N dengan indikator amylum sampai warna biru tepat
hilang ( 1 grol KBrO3 = 6 grek )
5. Percobaan
dilakukan 3 x
6. Tentukan
normalitet larutan
Penetapan
kadar asam salisilat
1. 30 – 35
mg asam salisilat ditambahkan 25 mL KbrO3 0,1 N + 150 mg KBr
dikocok .
2. Tambahkan
5 mL HCl pekat diamkan 30 menit di tempat gelap.
3. Tambahkan
2 gr KI .
4. Tambahkan
larutan amylum 5 %
5. Titrasi
dengan larutan thiosulfat 0,1 N . Lakukan penitaran 3 x
6. Hitung
kadar asam salisilat ( 1 mL KBrO3 0,1 N setara dengan 2,3 mg asam
salisilat).
penulisnya siapa kah?
BalasHapusGANZA CASINO HOTEL & CASINO $25 FREE NO DEPOSIT
BalasHapusWelcome to the GANZA CASINO HOTEL & CASINO, a premier 5-star Las Vegas 상주 출장샵 hotel and casino. Featuring a 광주광역 출장안마 spa, live entertainment & 사천 출장안마 24/7 casino Rating: 부천 출장마사지 8.2/10 · 1,896 사천 출장샵 reviews · Price range: $$