BAHAYA PENGGUNAAN
PEMANIS BUATAN
Definisi
Pemanis Buatan Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kima
yang dapat menyebabkan rasa manis pada yang tidak atau hampir tidak mempunyai
nilai gizi dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan pangan, industri serta
minuman dan kesehatan. Digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Pemanis sintesis adalah pemanis
yang dihasilkan melalui proses kimia. Contohnya siklamat, aspartame, sakarin
2.
Pemanis natural adalah pemanis yang dihasilkan dari proses ekstraksi atau
isolated dari tanaman danbuah atau melalui enzimatis. Contohnya sukrosa,
glukosa, fruktosa, sorbitol.
Pemanis
ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
a)
Pemanis nutritive adalah pemanis yang dapat menghasilkan
kalori atau energi sebesar 4 kalori/gram. Contohnya sorbitol dan laktosa.
b)
Pemanis non-nutritif adalah pemanis yang digunakan untuk
meningkatkan kenikmatan tetapi hanya menghasilkan sedikit energi atau sekali
tidak ada.
Manfaat atau fungsi Pemanis
Buatan
1.
Sebagai pengganti gula sukrosa atau fruktosa (pemanis buatan).
2.
mengembangkan jenis makanan dan minuman dengan jumlah kalori terkontrol.
3.
mengontrol program pemeliaharan dan penurunan berat badan.
4.
mengurangi kerusakan gigi.
5. menyebabkan
diabetes
Pada awalnya pemanis buatan memang diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan pangan bagi para penderita diabetes atau produk pangan yang rendah
kalori.Namun, pemanis buatan ini kini juga sudah mulai banyak digunakan
masyarakat yang tidak menderita diabetes. Meskipun begitu, jumlah yang boleh
dikonsumsi tetap terbatas baik bagi penderita diabetes atau bukan adalah sama.
Beberapa jenis pemanis buatan di pasaran adalah:
Aspartam. Dikenal dengan sebutan gula jagung.Aspartam adalah gula diet yang penggunaannya disetujui oleh badan pengawasan obat dan makanan Amerika atau FDA (Food and Drugs Administration) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM). Pemanis buatan ini merupakan senyawa metil ester dipeptida yaitu L fenilalanin metil ester dengan tingkat kemanisan kira-kira 160-200 kali kemanisan gula sukrosa.Diantara semua pemanis yang tidak berkalori hanya aspartam yang mengalami metabolisme. Proses pencernaannya mirip proses pencernaan protein lain, yaitu dipecah menjadi komponen dasar dan dibuang sehingga tidak terakumulasi dalam tubuh.
Tips: Pemanis buatan seharusnya hanya digunakan untuk penderita diabetes melitus atau penderita yang memerlukan diet rendah kalori. Jadi bukan untuk semua orang.
Jika Anda memang harus menggunakan pemanis buatan, maka penggunaannya sebaiknya untuk 2 kali minum teh atau kopi saja karena batas dosis anjuran penggunaan yang disarankan hanya 40 mg per kg berat badan.
Sakarin.Sakarin adalah pemanis tidak berkalori.Pemanis ini sesungguhnya tidak dimetabolisme oleh tubuh sehingga aman digunakan.Sakarin merupakan senyawa benzosulfamida.Keunggulan dari senyawa ini mempunyai tingkat kemanisan kira-kira 300-500 kali dibandingkan dengan gula.Sama dengan aspartame, senyawa ini bukan merupakan sumber kalori sebagaimana gula pasir sehingga kerap digunakan untuk mereka yang menjalani diet rendah kalori.Kelemahannya, senyawa ini labil pada pemanasan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya.Disamping itu sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit ikutan (after taste) karena ketidakmurnian bahannya.
Tips: FDA memperkirakan bahwa pemakaian sakarin yang aman adalah 50 mg per orang per hari. Dosis sakarin yang disarankan sebesar 5 mg per kg berat badan per hari.
Asesulfam Potasium. Tingkat kemanisan Asesulfam potassium sekitar 200 kali dibanding dengan sukrosa atau gula.Kelebihannya, mempunyai sifat stabil pada pemanasan dan tidak mengandung kalori. Selain itu, asesulfam potassium dapat meningkatkan derajat kemanisan makanan bila dicampur dengan pemanis lain. Pastinya pemanis ini akan dikeluarkan melalui urin tanpa mengalami perubahan.
Sukralosa.Sukralosa merupakan derivate dari sukrosa, mempunyai tingkat kemanisan kurang lebih 600 kali sukrosa.Sejauh ini sukralosa masih dinyatakan aman, dengan nilai maksimal 10 mg per kg berat badan, meskipun pada kenyataannya sukralosa dalam metabolismenya menghasilkan senyawa yang tidak lagi aman bagi manusia. Pemanis ini tidak diserap secara baik oleh tubuh dan akan dikeluarkan melalui urin hampir tanpa perubahan. Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat kemanisan yang diperoleh tidak menurun.Karena tingkat kemanisannya yang tinggi, jumlah sukralosa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kemanisan yang diinginkan juga sangat sedikit.
Aspartam. Dikenal dengan sebutan gula jagung.Aspartam adalah gula diet yang penggunaannya disetujui oleh badan pengawasan obat dan makanan Amerika atau FDA (Food and Drugs Administration) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM). Pemanis buatan ini merupakan senyawa metil ester dipeptida yaitu L fenilalanin metil ester dengan tingkat kemanisan kira-kira 160-200 kali kemanisan gula sukrosa.Diantara semua pemanis yang tidak berkalori hanya aspartam yang mengalami metabolisme. Proses pencernaannya mirip proses pencernaan protein lain, yaitu dipecah menjadi komponen dasar dan dibuang sehingga tidak terakumulasi dalam tubuh.
Tips: Pemanis buatan seharusnya hanya digunakan untuk penderita diabetes melitus atau penderita yang memerlukan diet rendah kalori. Jadi bukan untuk semua orang.
Jika Anda memang harus menggunakan pemanis buatan, maka penggunaannya sebaiknya untuk 2 kali minum teh atau kopi saja karena batas dosis anjuran penggunaan yang disarankan hanya 40 mg per kg berat badan.
Sakarin.Sakarin adalah pemanis tidak berkalori.Pemanis ini sesungguhnya tidak dimetabolisme oleh tubuh sehingga aman digunakan.Sakarin merupakan senyawa benzosulfamida.Keunggulan dari senyawa ini mempunyai tingkat kemanisan kira-kira 300-500 kali dibandingkan dengan gula.Sama dengan aspartame, senyawa ini bukan merupakan sumber kalori sebagaimana gula pasir sehingga kerap digunakan untuk mereka yang menjalani diet rendah kalori.Kelemahannya, senyawa ini labil pada pemanasan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya.Disamping itu sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit ikutan (after taste) karena ketidakmurnian bahannya.
Tips: FDA memperkirakan bahwa pemakaian sakarin yang aman adalah 50 mg per orang per hari. Dosis sakarin yang disarankan sebesar 5 mg per kg berat badan per hari.
Asesulfam Potasium. Tingkat kemanisan Asesulfam potassium sekitar 200 kali dibanding dengan sukrosa atau gula.Kelebihannya, mempunyai sifat stabil pada pemanasan dan tidak mengandung kalori. Selain itu, asesulfam potassium dapat meningkatkan derajat kemanisan makanan bila dicampur dengan pemanis lain. Pastinya pemanis ini akan dikeluarkan melalui urin tanpa mengalami perubahan.
Sukralosa.Sukralosa merupakan derivate dari sukrosa, mempunyai tingkat kemanisan kurang lebih 600 kali sukrosa.Sejauh ini sukralosa masih dinyatakan aman, dengan nilai maksimal 10 mg per kg berat badan, meskipun pada kenyataannya sukralosa dalam metabolismenya menghasilkan senyawa yang tidak lagi aman bagi manusia. Pemanis ini tidak diserap secara baik oleh tubuh dan akan dikeluarkan melalui urin hampir tanpa perubahan. Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat kemanisan yang diperoleh tidak menurun.Karena tingkat kemanisannya yang tinggi, jumlah sukralosa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kemanisan yang diinginkan juga sangat sedikit.
Pemanis
|
Kemanisan Relatif
|
Sukrosa
|
1
|
Na-siklamat
|
15-31
|
Dulsin
|
70-350
|
Sakarin
|
240-350
|
Aspartam
|
250
|
1-n-propoksi-2-amino-nitrobenzen
|
4100
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar